nusakini.com--Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta dalam segala urusan, hendaknya dibuat cepat. Manfaat teknologi informasi. Buat sistem online. Termasuk sistem online untuk urusan izin para kepala daerah atau pimpinan DPRD yang mau pergi ke luar negeri. 

"Tolong dibuat sistem online dengan baik. Izin bupati, walikota, gubernur termasui DPRD yang mau keluar negeri atau izin sakit itu kalau bisa online dengan cepat," kata Tjahjo saat memberi sambutan di acara pelantikan pejabat eselon I di Jakarta, kemarin. 

• Mentan SYL Silaturrahmi ke Menpan RB Tjahjo Kumolo
• Pakde Karwo Bersyukur Mengabdikan Diri di Jatim
• Mendagri : Perencanaan Pembangunan Pusat dan Daerah Harus Sinkron Dengan Janji Kampanye
• Mendagri: Demokrasi Harus Berlandaskan Etika dan Budaya Masyarakat Indonesia
• Mendagri Dukung Langkah KPU, Bawaslu dan Bareskrim Usut Tuntas Pembuat dan Penyebar Berita Hoax

Intinya, jangan sampai urusan yang bisa diselesaikan cepet bertele-tele. Manfaat teknologi informasi. Sehingga prosesnya tak birokratis, tapi cepat dan efesien. Jika masih konvensional, proses memakan waktu lama. Bahkan, bisa membuka celah munculnya pungutan liar. 

"Kalau tidak (online) staf dia di daerah bawa surat ke Jakarta nanti balik lagi nanti ambil lagi suratnya balik lagi kalau belum selesai itu sangat-sangat tidak efektif dan membuka celah-celah yang bisa ada pungli-pungli disini," kata dia. 

Pelayanan yang lama di birokratis, terlebih yang memerlukan tatap muka, lanjut Tjahjo, rentan dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk mengail keuntungan. Misalnya memungut biaya yang tak sesuai aturan atau pungli. Jangan sampai itu terjadi. Jangan sampai urusan pelayanan jadi alat keuntungan oknum tertentu. 

"Kalau ditanya mau selesai satu hari atau seminggu, ini asosiasi daerah juga menangkep ini. Coba kalau sehari berapa kalau seminggu berapa. Ini yang saya kira diantara kita mungkin saling diam tapi orang yang memberi pasti ngomong. Ini yang saya kira hati-hati semua. Jadi apa yang sudah dikerjakan baik kejaksaan kepolisian maupun KPK nanti tugas kita memonitor," ujar Tjahjo.(p/ab)